Author

Tau kah kalian? Kalau memelihara hewan peliharaan di rumah berpengaruh pada psikologis juga? Memelihara anjing atau kucing contohnya. Tentu...

Kucing

Tau kah kalian? Kalau memelihara hewan peliharaan di rumah berpengaruh pada psikologis juga? Memelihara anjing atau kucing contohnya. Tentunya ini berlaku pada seseorang yang menyukai hewan tersebut.



Hewan-hewan lucu seperti kucing atau anjing memiliki sikap polos dan manja. Siapapun pasti akan luluh dengan tingkah mereka. Dan itu akan membuat senang seseorang yang melihatnya.

Saya pernah memelihara kucing liar. Awalnya tak ada niatan untuk memeliharanya, saya juga yakin bahwa orang tua saya tidak mengijinkan saya untuk memeliharanya. Namun karena tingkahnya yang lucu, mereka setuju untuk memelihara kucing tersebut dan di beri nama Popi.

Sejak kehadirannya dirumah, Popi benar-benar mengubah situasi rumah menjadi jauh lebih hangat. Seluruh anggota dirumah saya sangat suka dengan tingkah lucunya. Tanpa kami sadari, ternyata Popi telah berhasil membuat anggota keluarga yang tadinya super sibuk menjadi berkumpul untuk bermain bersamanya.

Setiap pulang sekolah, pulang kuliah, pulang kerja dan penat urusan rumah. Kami pasti mecari Popi. Popi seperti punya kekuatan ajaib untuk menghilangkan rasa lelah dan penat.
Namun usianya tidak lama. Dia mati karena memakan racun.

Setelah itu kami seperti kehausan atas keberadaan kucing. Kami memelihara anak kucing liar di sekitar rumah. Juga menerima hibahan anak kucing. Untuk kedua kalinya kami merasa kehilangan. Kucing liar bernama Mochi hilang, dan kucing yang satu lagi, Koffin, mati terserempet kendaraan. Semua berduka.

Dan akhirnya kami membeli seekor kucing.



Kami tidak menganggap kucing yang kami pelihara hewan peliharaan kami. Mereka lebih dari sekedar hewan peliharaan. Mereka bagian dari keluarga kami. Yang membuat kami ingin cepat pulang untuk bertemu dengan mereka.

0 komentar: